travellin · visit

Jalan-jalan ke Kalimantan Timur (Derawan, Kakaban, Maratua, Sangalaki, Talisayan dan Bidukbiduk)

Perjalanan bukan honeymoon ke Derawan akhirnya jadi juga. Setelah sibuk-sibuk atur itinerary untuk perjalanan hanya berdua saja akhirnya jadi berangkat dengan 4 orang lainnya. Yess sepertinya mereka 2 couples. Anggaplah seperti itu.

Kenapa akhirnya mendadak jadi beramai-ramai ? tidak lain tidak bukan untuk kepentingan ekonomis. Untuk sewa kapal dan mobil digunakan berhari-hari akan jaaauuuh lebih murah jika kami berangkat beramai-ramai.

Kami tidak kenal dengan 4 orang ini, syukur alhamdulillah mereka bukan penjahat hanya pekerja kantoran yang penat mencari uang dan jarang liburan. Yess..dengan sedikit basa-basi membahas perjalanan terdahulu kami maka komunikasi bisa berjalan dengan aman dan lancar.

Dan kemana saja kita kali ini? Cekidot.

Karena suami ingin menggunakan mileage nya maka jadilah kami ambil rute perjalanan jakarta- balikpapan- berau -balikpapan -jakarta. Untuk mileage nya hanya untuk rute balikpapan -berau – balikpapan tapi lumayan lah daripada tidak terpakai sama sekali. Untuk rute nya sendiri dari berau kami akan langsung perjalanan darat menuju talisayan dan diperkirakan sampai malam hari lalu kami lanjut untuk melihat whale shark setelah itu lanjut ke biduk biduk di siang harinya selanjutnya kami otw menuju tanjung batu untuk menyebrang ke pulau Derawan. Kami akan menginap di pulau Derawan selama 2 malam dan setelah itu kembali ke berau.

2 hari di Derawan hari pertama kami akan keliling ke pulau kakaban, pulau maratua, sangalaki dan gua haji mangku. hari kedua kami explore keliling pulau derawan.

Ada keseruan apa saja disana, berikut foto-foto nya:

Bisa dibayangkan road trip perjalanan menuju talisayan kemudian ke biduk-biduk lalu kembali ke tanjung batu sesungguhnya adalah perjalanan yang berat. Coba lihat capture-an peta di atas dari biduk-biduk ke tanjung batu menempuh ratusan kilo..sungguh luar biasa jauh, kebayang ga pantat kami menjadi apa di perjalanan tersebut.

Dari berau kami menuju talisayan dan bermalam di sana setelah itu bersiap-siap untuk melihat whale shark di subuh harinya. Lalu kemudian perjalanan lanjut ke biduk-biduk untuk mampir ke danau labuan cermin.

Sesudah itu perjalanan lanjut ke tanjung batu dimana pelabuhan untuk menyebrang ke Derawan itu berada. Syukurnya kami memiliki supir dengan mata kalong untuk perjalanan kami yang super duper padat.

Di Talisayan kami menginap di Aneka Hotel dan menurut saya hotel ini paling keren se Talisayan hehe..

20170507_100343

Dan sepanjang perjalanan kami mengeluhkan betapa buruknya jalanan di kalimantan timur ini yang rusak akibat sering dilewati oleh truk kendaraan berat yang overlimit membawa hasil bumi dan juga kami melihat betapa kering gersangnya tanah-tanah penduduk akibat pengelolaan hasil bumi yang tidak berkelanjutan.

c8e32db4-ab9b-4762-acdf-9ead9e7b71ec_full
Jika anda membayangkan hutan di kalimantan timur itu lebat anda salah besar

Desa talisayan desa nelayan. Di talisayan kami berhasil bertemu dengan sejumlah whaleshark dan saat itu jumlahnya lebih dari 3 whaleshark, mungkin mereka datang sekeluarga. Ukurannya yang super besar membuat saya takut di awal untuk menyelam ke lautan. Tapi nelayan yang sedang melaut memberikan contoh agar kami bisa ikut beramah tamah dengan mereka jadilah kami ikut nyemplung ke lautan. Pada dasarnya mereka datang karena nelayan tersebut sedang membuang ikan kecil yang tidak bernilai ekonomis ke lautan dan karena itu mereka datang untuk memakannya. Walau whaleshark berukuran besar namun mereka pemakan ikan kecil lho. Tapi tidak tahu juga ya kalau sewaktu-waktu mereka stress bisa juga membahayakan kita. Yang pasti ini pengalaman menakjubkan pastikan memiliki kamera underwater untuk mengabadikan whale shark.

Lanjut ke Danau labuan cermin, danau berair payau ini sebenarnya berdekatan dengan lautan. Dan sayangnya sewaktu kami berenang di sana saya merasa air sedang tidak terlalu jernih. Dua teman saya tidak ikut berenang tapi sisanya berenang-renang sampai ke tengah. Sebenarnya ada sisi danau yang cukup dalam dan itu agak menakutkan entahlah mungkin karena bersebelahan dengan hutan juga makanya agak menyeramkan. Beberapa warga membenahi kawasan ini agar bisa membuat pengunjung lebih nyaman untuk ke toilet, menyediakan ruang ganti bahkan menyediakan mushola.

 

Kami tiba di Tanjung batu jam 3 pagi dan itu kecepetan. Karena kami tidak check in di suatu hotel/guest house maka jadi lah kami mengemper di pelabuhan dan tak ada satu kios pun yang buka. Mencari mushola terdekat pun tidak ada. Jadilah kami berusaha untuk meluruskan kaki dimana pun. Syukurnya pria-pria mau mengalah untuk memberikan kursi di mobil untuk para wanita dan mereka pergi mencari lapak entah dimana. Dan kesulitan kami tidak berakhir di situ. Kami kesulitan untuk buang hajat. WC berbayar pun di tutup jadi lah kami mengantri menunggu WC bisa dibuka sama yang punya.

DSC_0684.jpg

Yess perjalanan lanjut ke Derawan dijemput speedboat pemilik Sari Cottage.

 

Dan hari itu pun keseruan berlanjut mengunjungi beberapa pulau.

 

Pulau Maratua sebenarnya luas ada beberapa cottage mahal dan terkenal di sana. Dan di cottage maratua ini pun untuk menginjak kaki kita di area cottage kami diwajibkan membayar Rp. 75.000,- dan kami mendapatkan pisang goreng dan kopi/teh. Kalau saya honeymoon sih sepertinya tidak akan pilih cottage ini karena fasilitasnya sedikit, apa iya honeymoon bakal ngamar terus? hehe…

Lalu lanjut ke pulau kakaban di pulau ini kami berenang dengan ubur-ubur yang tidak menyengat. Rasanya untuk bisa berenang ke tengah akan sulit karena khawatir akan menendang-nendang ubur-ubur tersebut. Jumlah mereka banyak lho.

Lalu kami lanjut ke Gua Haji Mangku. Entah kami sedang dikerjain sama operator boat kami atau tidak. Kami diminta untuk tidak berkata yang jelek sepanjang perjalanan kami menuju pulau. Kami juga diminta untuk berjalan kaki beriringan di lautan yang saat itu sedang surut sehingga tidak memungkinkan boat merapat ke pinggir pulau. Jalan menuju goa hanya membutuhkan 10 menit perjalanan (lebih cepat dibandingkan perjalanan akibat surut laut). Di sana kami ditawarkan untuk melompat dan berenang ke dalam goa. Semuanya melompat dan airnya sangat jernih. Untuk saya cukup mencoba untuk satu kali lompatan saja karena lompatan pertama sudah cukup membuat pantat sakit karena salah jatuh ke dalam air.

Terakhir kami ke pulau sangalaki melihat penangkaran penyu. Disini kami melihat penyu junior sedang dirawat penjaga hutan. Jumlah mereka ada banyak dan semoga keberlangsungan mereka bisa lama di lautan kalimantan timur.

Di malam hari nya saya mencoba capture beberapa foto bulan purnama.

 

Di hari kedua kami keliling pulau derawan ada pulau pasir timbul yang kami gunakan untuk syuting dengan ‘drone’. Sayangnya hasil drone tersebut tidak bisa di share di wp ini.

 

Di hari kedua jadwal kami tidak terlalu padat dan bisa dimanfaatkan untuk keliling berbelanja di pulau derawan.

 

Selepas dari Derawan kami kembali ke Berau dan lanjut ke balikpapan. Beberapa dari kami banyak yang masih stay di Balikpapan dan kami sendiri stay semalam dan pulang kembali ke Jakarta besok siang hari. Kami sempat makan malam bareng di salah satu resto happening bernama Dandito. Dan itu sebagai penutup ‘acara’ grup kami. Terima kasih atas kesediaannya bergabung di trip kami ini ya.

Dan untuk saya dan suami masih ada kesempatan untuk keliling Balikpapan di esok pagi hari nya dan kami berencana mencari oleh-oleh di kota dengan jalan kaki dan angkot (mengandalkan google maps pastinya). Kami mampir ke pasar inpres kebun sayur yang isinya segala macam oleh-oleh. Kami beli kuku macan, kaos, sarung, dompet manik. Dan juga kami beli mantau rasa sapi lada hitam dan kepiting saos padang yang endes di kios sekaligus pabrik pembuatan di Pondok Mantau Jl. Jend A Yani No.28 RT.49.

Oh ya aku senang sekali dengan kota balikpapan yang bersih dan teratur, bandaranya pun oke banget. Semoga bisa ada kesempatan untuk main lagi ke sini.

ā€œWhy do you go away? So that you can come back. So that you can see the place you came from with new eyes and extra colors. And the people there see you differently, too. Coming back to where you started is not the same as never leaving.ā€ ā€• Terry Pratchett, A Hat Full of Sky

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.